Perkaya Khasanah Cross Culture Prodi Sastra Inggris Unitomo dan Politeknik Ubaya Gelar Studium Generale


Melalui  aplikasi Zoom Rabu (25/05) Program studi (prodi) Inggris fakultas sastra Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) kerjasama dengan Politeknik Ubaya gelar Studium Generale dengan tema "Business across Cultures: Art of Bargaining  from  Different cultures”. Studium Generale ini di narasumberi langsung oleh Yenni Hartanto pakar Intercultural Business Communication yang juga dosen Bahasa Inggris dan Mandarin Politeknik UBAYA.

Gelaran ilmiah yang dihadiri oleh 100 partisipan dari mahasiswa Prodi Sastra Inggris, dosen, dan alumni ini merupakan salah satu realisasi kegiatan dalam MoA yang telah disepakati antara Prodi Sastra Inggris Unitomo dengan Politeknik UBAYA beberapa waktu yang lalu.

Dalam sambutan pembukanya Dekan fakultas Sastra Unitomo Cicilia Tantri Suryawati mengucapkan rasa syukurnya atas terlaksananya kegiatan ilmiah ini yang merupakan implementasi dari MuO fakultas sastra Inggris dengan Politeknik Ubaya.

“Studium Generale ini merupakan bentuk implementasi dari kerjasama dengan Politeknik Ubaya beberapa waktu yang lalu, dan sebelumnya juga telah melaksanakan penelitian bersama dengan dosen fakultas sastra Inggris Ubaya”, ujar Tanri

“Kedepan perlu dijajaki kegiatan menulis Jurnal penelitian bersama dan juga kegiatan ormawa yang melibatkan himpunan mahasiswa kedua belah pihak agar mahasiswa bisa saling bekerjasama dengan mahasiswa prodi sastra  Inggris Ubaya”,imbuh Tantri.

Dalam kesempatan pemaparan materi Yenni Hartanto yang juga praktisi Intercultural Business Communication  banyak menjelaskan tentang karakteristik komunikasi warga tiap negara terutama dalam beraktifitas tawar menawar bisnis serta beberapa tips berkomunikasi yang kerap dilakukan dalam bargaining (tawar-menawar) di beberapa negara. “Kebiasaan di Indonesia ketika ingin membeli barang terutama di pasar tradisional, warung pinggir jalan dan kawasan wisata biasanya terlebih dahulu melakukan tawar-menawar harga. Tantangannya adalah bagaimana mendapatkan harga yang murah. Tetapi biasanya harus hati-hati bila tidak berminat membeli maka janganlah menawar. Karena penjual pasti akan marah”, kata Yenni

Berdasarkan hasil penelitiannya tersebut Yenni menjelaskan beberapa karakteristik dan  keunikan kebiasaan berbelanja dibeberapa negara seperti di Asia, USA dan Eropa.“Di beberapa negara Asia seperti Kamboja, Laos, Vietnam dan India , serta Korea Selatan para penjual lebih senang bila dagangannya di tawar oleh pembeli dan ini menurut merupakan bentuk kedekatan secara sosial antara penjual dan pembeli. Tetapi  berbeda dengan Jepang dan beberapa negara Eropa serta Amerika Serikat yang penjualnya tidak menghendaki adanya tawar menawar karena harganya sudah fixed (tetap). Kecuali  tawar menawar bisa terjadi bila produk  yang dijual bersifat  second hand (bekas)”, tutur dosen Politeknik Ubaya ini.

Sementara itu menurut Anicleta Yuliastuti Kaprodi Sastra Inggris Unitomo bahwa dalam rangka merdeka belajar maka mahasiswa khususnya sastra inggris perlu paham tentang cross culture dan kebiasaan bargaining di bidang bisnis. “Meskipun mahasiswa sekarang lebih banyak berasal dari kaum  milenial yang lebih suka bertransaksi lewat online shop yang notabene harganya fixed, mereka  perlu juga mengetahui kebiasaan jual beli di setiap negara yang mempunyai ciri khas tersendiri terutama dalam melakukan negosiasi  bisnis yang paling simpel adalah dalam hal berkomunikasi dalam jual beli” ujar Anicleta.

Dalam kesempatan penutup Anicleta berharapan dari terselenggaranya Studium Generale ini akan  semakin membuka wawasan para mahasiswa dan masyarakat bahwa kemampuan bahasa Inggris merupakan nilai tambah dalam berkomunikasi dengan masyarakat global terutama dalam bidang bisnis.” Saya harapkan paparan Ibu Yenni Hartanto tadi dapat menginspirasi mahasiswa Sastra Inggris Unitomo serta para peserta lainya untuk saling berbagi keilmuan dalam era Merdeka Belajar mengingat bahwa kompetensi bahasa Inggris dan bidang bisnis merupakan dua keterampilan yang saling terkait”, pungkasnya. (AGBAR).


Share this Post